MISTERI PERAMPOKAN JEPANG YANG TIDAK TERPECAHKAN
Sebuah bank kehilangan uang hingga 300 juta yen atau nilainya setara Rp 43,11 miliar saat ini dan menjadi kasus perampokan terbesar sepanjang sejarah Jepang.
Kejadian bermula pada 1968, saat sebuah bank kecil di Jepang mulai menerima serangkaian ancaman bom dari orang tak dikenal. Merasa terganggu dengan teror tersebut, pihak bank melapor pada pihak berwajib dan mengetatkan keamanan di sekitar lokasi.
Pada waktu itu, ancaman bom merupakan sesuatu yang tidak bisa diabaikan dan merupakan salah satu bentuk ancaman yang serius dan besar di negara Jepang.
Semua berjalan normal beberapa hari setelah beberapa polisi dan pihak keamanan diletakkan di sekitar bank. Anehnya, setelah laporan dibuat, pihak bank tak lagi menerima ancaman adanya bom.
Tapi ternyata ancaman tersebut hanya bagian kecil dari trik para perampok. Buktinya, para perampol berhasil merampok bank kecil itu dan kasusnya menjadi sangat populer karena jumlahnya yang sangat fenomenal.
Bagaimana perampokan itu bisa terjadi padahal pihak kepolisian sudah ikut turun mengamankan bank? Mengapa perampoknya tak pernah terungkap hingga kini?
Berikut ulasan mengenai salah satu kisah perampokan paling misterius yang tak pernah terungkap seperti dikutip dari The Richest, South China Morning Post, Tofugu.com, Senin (22/9/2014):
1 of 4
Sebelum dirampok bank kena teror bom
Foto: tofugu.com
Setelah menerima serangkaian ancaman bom, pihak bank lantas melapor ke kepolisian dan mengetatkan keamanan. Tapi setelah beberapa hari diteror, ancaman itu ternyata tak pernah terjadi tapi kabarnya telah membuat banyak pegawai cemas.
Pada musim hujan pada Desember 1968, mobil bank kecil itu meluncur hendak mengantarkan uang sebesar 300 juta yen atau setara Rp 43,11 miliar saat ini. Terdapat empat pegawai bank yang menjaga ketat uang dalam jumlah besar tersebut.
Dalam perjalanan menuju bank, mobil bank tersebut melalui sebuah penjara. Dan pada saat itu, tiba-tiba seorang polisi yang mengendarai sepeda motor menghentikan mobil tersebut. Dia lalu meminta empat pegawai bank untuk keluar dan mengatakan rumah manajernya telah meledak, teror bom itu benar-benar ada.
2 of 4
Detik-detik terjadinya perampokan
Foto: Herald Sun
Tak lama setelah para pegawai turun dari mobil, polisi tersebut berteriak bahwa mobil akan segera meledak. Dia melongok ke bawah mobil dan tiba-tiba keluar asap dari tempat itu.
Polisi yang ternyata gadungan itu langsung berteriak panik bahwa ada dinamit di bawah mobil dan siap meledak. Teriakannya membuat para pegawai bank lari pontang-panting ke balik tembok penjara untuk menyelamatkan nyawa masing-masing.
Isu teror bom beberapa hari lalu sangat ampuh membuat para pegawai yakin bank tempatnya bekerja telah meledak, dan memang ada dinamit di bawah mobil. Sayangnya, itu semua hanya tipuan belaka dan semua adalah rangkaian penipuan yang telah dirancang dengan matang.
Saat para pegawai tengah lari menyelamatkan diri, pria yang mengaku polisi itu dengan tenang naik ke mobil dan membawa lari tumpukan uang berjumlah ratusan juta yen tersebut.
Setelah beberapa saat tidak mendengar suara ledakan, para pegawai pun berbalik mengintip dari balik tembok penjara dan menemukan bahwa mobil yang mereka pakai untuk mengantar uang telah lenyap dihadapan mereka.
Pada saat mereka kembali ke tempat mereka meninggalkan mobil mereka, mereka menemukan sepeda motor yang digunakan oleh polisi tadi beserta lebih dari 1000 barang yang berserakan disekitarnya (menurut tim penyelidik).
Dalam kondisi seperti ini, salah seorang pegawai berusaha untuk tidak panik dan memutuskan untuk menelepon manejernya. Pegawai itu bertanya akan keadaan manejernya, dan dengan heran manejernya mengatakan tidak ada ledakan yang terjadi di bank ataupun rumahnya, bahkan sekarang ia sedang makan siang bersama para staff lainnya.
Mendengar hal itu, sang pegawai menjadi sangat syok dan mengatakan kalau uang yang mereka bawa sepertinya telah dicuri.
Mendengar hal itu, sang manejer menyuruh polisi dan kru penyelidik ke lokasi kejadian. Namun tidak ada satupun polisi atupun kru penyelidik yang dapat menemukan sang pelaku diantara hampir seluruh polisi yang ada di Jepang saat itu.
Kasus itu akhirnya menjadi perampokan terbesar sepanjang sejarah Jepang dan tetap menjadi pelajaran bagi banyak penduduknya.
3 of 4
Puluhan tahun, sang perampok tak pernah terungkap
Foto: South China Morning Post
Pada era tersebut, masyarakat masih sangat polos dan mempercayai para polisi yang dianggap dapat menjaga masyarakat. Tak heran, berbekal motor polisi palsu yang dicat seperti sungguhan serta seragam lengkap, sang perampok sukses mengelabui para pegawai bank tanpa susah payah.
Setelah 45 tahun berlalu, kasus tersebut masih menjadi misteri dan perampoknya tak pernah terungkap. Di masanya, kasus tersebut membuat banyak detektif dan pihak berwajib turun tangan mencari perampoknya.
Bahkan biaya penyelidikan menguras uang hingga US$ 12 juta dan melibatkan ratusan detektif. Dua diantaranya bahkan ditemukan tewas dalam pencarian menyingkap kasus tersebut.
Hingga saat ini, tak ada yang tahu siapa dalang dibalik kasus perampokan terbesar di Jepang itu. Pihak kepolisian juga sudah berhenti melakukan investigasi dan tampak telah kehilangan motivasi utnuk melanjutkan pencarian.
Apakah pelakunya Yakuza? Apakah dia melakukannya sendiri? Semua itu masih menjadi misteri yang tak pernah terpecahkan dari kasus perampokan dengan teror bom tersebut.
Sumber: https://www.liputan6.com/bisnis/read/2108792/45-tahun-berlalu-perampokan-terbesar-di-jepang-masih-misteri
Sumber: https://www.liputan6.com/bisnis/read/2108792/45-tahun-berlalu-perampokan-terbesar-di-jepang-masih-misteri
Comments
Post a Comment